Hari Batik Nasional, Kisah Dibalik 6 Motif Khas Kota Tangerang

Berita130 Dilihat

TANGERANGNEWS.com- Batik merupakan kekayaan budaya yang dibanggakan dan diakui seluruh masyarakat Indonesia di seluruh dunia.

Hari ini diperingati oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009, ketika batik ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda, dan kini diperingati setiap tahun sebagai Hari Batik Nasional.

Hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kota Tangerang, mempunyai motif batik yang beragam.

Kota Tangerang bercirikan batik yang berasal dari perpaduan budaya Sunda, Betawi, dan Tionghoa, sehingga menghasilkan motif-motif dengan makna unik yang melambangkan keberagaman penduduknya.

Di bawah ini cerita di balik enam motif batik khas dari 13 kecamatan di Kota Tangerang.

1. Motif Lenggang Cisadane

Motif ini bercerita tentang 13 orang yang menarikan tari Lenggang Cisadane karya seniman Tangerang M Yunus Sanusi pada tahun 2011.

Seperti diketahui, Tari Lenggang Cisadane memadukan unsur tari Jaipong (Sunda), Jali-jali (Betawi), Jawa, dan Tionghoa. Kota Tangerang mempunyai 13 orang penari sebagai simbol kecamatan.

2. Motif perahu naga

Bercerita tentang budaya legendaris Tangerang yaitu lomba perahu naga yang diadakan di Sungai Cisadane sejak tahun 1910 oleh masyarakat Cina Benteng di Tangerang bertepatan dengan Festival Peh Kun.

3. Jembatan Berendeng

Motif ini menggambarkan ikon terbaru Kota Tangerang yaitu jembatan yang menghubungkan wilayah Tanggerang Barat dan Tanggerang Timur atau dikenal dengan Jembatan Berendeng dengan hiasan indah menyerupai sisik naga.

4. Motif sepuluh pintu air

1927 menampilkan Bendungan Pintu Air Sepuluh peninggalan zaman penjajahan Belanda di Tangerang.

Hingga saat ini Pintu Water Sepuluh masih aktif dan mengatur distribusi aliran air dari Sungai Cisadane.

5. Motif Al-Azhom

Masjid Agung Al-Azhom juga menjadi motif khas kota Tangerang. Sebagai bangunan terkemuka di Tangerang, masjid ini memiliki keunikan karena struktur lima kubahnya.

Baca Juga  Pemerintah Kabupaten Tangerang menerima 60 persen hasil pilkada serentak

Dibangun pada tahun 1997, masjid ini memadukan gaya arsitektur Yunani, Romawi, dan Banten dan terinspirasi dari Hagia Sophia (Hagia Sophia) di Istanbul, Turki.

6. Motif jam kantor besar

Motif batik Jam Gede Jasa menampilkan ornamen lima kubah, dilengkapi empat menara Masjid Raya Al-Azhom dilihat dari atas.

Selain motif batik unik di Tangerang, ada Kampung Batik Kembang yang terletak di Jalan Mayang, RT 02/RW 11, Larangan Selatan, Tangerang.

Kampung Batik Kembang Mayang berdiri pada tahun 2017. Bermula dari banyaknya mural bermotif batik di kawasan tersebut.

Saat ini Kampung Batik Kembang Mayang telah menjadi tempat pembuatan dan produksi kain batik khas Kota Tangerang.



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *